Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mengapresiasi raihan medali perunggu pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu pada Kejuaraan Dunia 2018.
Keping medali yang didapat Greysia/Apriyani tersebut menjadi satu-satunya bagi skuat Merah Putih pada partisipasi kali ini.
Padahal, sebelum bertolak ke Nanjing Olympic Sports Centre, Nanjing, China, PP PBSI mematok target satu gelar juara.
Namun, target tersebut meleset cukup jauh.
(Baca juga: Gagal Penuhi Target pada Kejuaraan Dunia 2018, PP PBSI Minta Maaf)
Pada akhirnya, Indonesia hanya bisa meraih satu keping perunggu dan menjadi pencapaian paling buruk dalam tiga tahun terakhir.
Sejak 2015, Indonesia minimal selalu membawa pulang satu medali emas.
Pada Kejuaraan Dunia 2015, Indonesia meraih medali emas melalui pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Kemudian, pada tahun 2016, lagu kebangsaan Indonesia Raya berkemundang setelah pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas Olimpiade Rio (dianggap setara dengan kejuaraan dunia).
Tahun lalu, duet Tontowi/Liliyana kembali mengharumkan nama bangsa dengan menjadi juara dunia ganda campuran 2017.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar