Padahal, tikus tergolong mudah mengalami pengembangan peradangan usus yang lalu berkembang menjadi kanker usus besar. "Namun, ketika kami memberi mereka diet yang diperkaya dengan I3C, tikus tidak mengalami peradangan atau kanker," papar dia.
(Baca juga: Begini Kisah Pahit Gelandang Timnas U-16 Indonesia yang Sempat Ditelantarkan di Jakarta)
Menariknya pula, ketika tikus yang kankernya sudah berkembang dan beralih ke diet kaya I3C, kata Metidji, terjadi pengecilan volume tumor, dan tikus menjadi lebih jinak.
Hasil riset menghasilkan kesimpulan, mengkonsumsi makanan tertentu dapat memainkan peran penting dalam mencegah beberapa jenis kanker.
Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik
channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | kompas.com |