"Saya hanya menangis dan menangis. Saya punya gigitan nyamuk di seluruh tubuh dan saya pun menjadi lemah," ujar atlet berusia 23 tahun tersebut.
Setelah bertahan semampunya, tim pencari pun tiba dan mulai menyusuri mayat-mayat yang bergelimpangan di bawah Herold.
Dari atas pohon, Herold mengumpulkan semua kekuatannya untuk berteriak minta tolong.
"Mereka menjatuhkan saya," kata Herold mengenang.
"Saya sudah putus asa untuk melihat keluarga saya lagi. Orang tua khawatir, takut saya terhanyut. Ketika kami akhirnya bersatu kembali, Anda dapat membayangkan kerasnya suara tangisan saya," lanjutnya.
Peristiwa pada bencana yang kemudian dikenal sebagai Tsunami Samudera Hindia itu kemudian mengubah beberapa perspektif konsep ketakutan dan kegagalan untuk Herold.
Bertahun-tahun lamanya setelah peristiwa itu, Herold pun mencoba mencari apa yang disukainya.
Dan dia bereksperimen dari mulai atletik sebelum menemukan sebuah kebahagian sejati saat bersepeda.
(Baca Juga: Aksi Via Vallen saat Pembukaan Asian Games 2018 Dikritik Netizen)
"Saya akhirnya bersepeda karena sangat bahagia mengendarainya, tetapi saat mulai bermain saya sudah berjanji, bahwa saya akan menang. Dan saya akan melakukannya," ujar Herold lagi.
Kegigihan Herold mengejar mimpi akhirnya membuah hasil.
Dia mendapatkan dukungan dari Otoritas Olahraga India (SAI) dan mengantarkannya untuk berada di pemusatan latihan nasional (pelatnas) balap sepeda.
Dan kini, Herold akan tampil untuk pertama kali pada ajang multi-event terbesar di Benua Asia, yakni Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta dan Palembang (Indonesia) pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Reuters.com |
Komentar