"Jantung saya berdetak lebih cepat saat menghadapi Yun, tetapi syukurlah semuanya berjalan lancar di semifinal. Saya benar-benar gugup dan mencoba menjaga semangat," ujar Defia dilansir BolaSport.com dari situs resmi Asian Games 2018.
Setelah memenangi laga semifinal, Defia pun termotivasi pada partai puncak.
"Saya menaruh kepercayaan di hati bahwa saya bisa. Ya, saya bisa mengalahkan mereka semua," ujar atlet kelahiran Bogor (Jawa Barat) berusia 23 tahun itu.
Sampai akhirnya mahasiswa pendidikan olahraga Universitas Negeri Jakarta itu mampu merebut kemenangan di partai final usai mengalahkan Salhshouri Marja (Iran).
Emas Kedua
Setelah Defia, torehan apik berhasil dibukukan oleh atlet wushu Indonesia, Lindswell Kwok.
Lindswell berhasil memenangkan emas kedua untuk Indonesia di nomor taijiquan-taijijian.
"Saya mempersembahkan medali emas ini untuk semua rakyat Indonesia," kata Lindswell setelah pertandingannya di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Senin (20/8/2018).
Di pertandingan final, Lindswell sukses mengalahkan atlet China, Uen Ying Juanita Mok, yang dianggap sebagai lawan terkuat.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | asiangames2018.id |
Komentar