Pasalnya, untuk menonton pertandingan, dia harus mengeluarkan biaya sebesar Rp350 ribu, itu belum termasuk biaya makan dan bahan bakar.
“Mahal tiketnya, saya nonton voli pantai bayar Rp100 ribu untuk tiket, dan Rp20 ribu untuk masuk pagar Jakabaring Sportcity. Jadi cukup besar kalau untuk sekali menonton,” ujar Suwanto.
(Baca Juga: Sempat Dicibir, Jorge Lorenzo Balik Serang Cal Crutchlow)
Menurut Suwanto, sudah seharusnya pemerintah menurunkan harga tiket karena tidak terjangkau oleh masyarakat yang tingkat ekonominya masih rendah.
“Kami ingin sekali menyaksikan pertandingan olahraga di Asian Games ini. Kalau nonton pertandingan terus, bisa tidak makan keluarga di rumah,” kata Suwanto.
Selain mahalnya harga tiket, penonton juga terkendala oleh sarana transportasi untuk menuju venue pertandingan yang jaraknya cukup berjauhan satu sama lain.
Koreografi Disorot Media Luar Negeri, Bobotoh Bangga https://t.co/0FghkHt0mu
— BolaSport.com (@BolaSportcom) August 21, 2018
Panitia membuat aturan larangan kendaraan pribadi dan tanpa stiker untuk masuk ke dalam kompleks olahraga.
Sebagai alat transportasi di dalam kompleks, panitia menyediakan kendaraan khusus yaitu shuttle bus berbahan bakar hidrogen dan listrik.
Kendaraan umum harus diparkir di kantong-kantong parkir yang disediakan panitia yang biayanya di atas ketentuan Perda Kota Palembang.
Untuk kendaraan roda dua dikenakan biaya sebesar Rp10 ribu, sedangkan kendaraan roda empat sebesar Rp20 ribu.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar