Wisnhutama mengungkapkan beberapa kesulitan ketika bertugas menjadi direktur kreatif opening ceremony Asian Games 2018 yang digelar, Sabtu (18/8/2018).
Pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno masih menyisakan bekas mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Pasalnya tidak hanya masyarkaat Indonesia yang terkagum dengan acara tersebut, tetapi juga warga luar negeri.
Bahkan, acara pembukaan Asian Games 2018 menjadi trending topik medial sosial Twitter di Korea Selatan.
Namun, dibalik kemegahan dan kemewahan acara pembukaan tersebut ternyata terdapat kesulitan yang dialami oleh salh satu tokoh kesuksesan acara tersebut.
(Baca juga: Apresiasi Dukungan Suporter, Luis Milla: We Are Indonesia!!!)
Wisnhutama Kusubandio, merupakan direktur kreatif upacara pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Dalam sebuah acara talkshow di salah satu televisi swasta, pria kelahiran Jayapura itu mengungkapkan salah satu kesulitan yang dialami.
"Tantanganya ada tiga hal, pertama memanage ribuan orang, ribuan orang penari, pendukung acara, jadi sistem ngatur ribuan orang dari berbulan bulan malah," kata Wishnutama.
"Kita latihan bukan tiga empat hari, kita berlatih sejak sebelum lebaran lanjut lagi setelah lebaran, dan memanage ribuan orang itu bukan hal yang gampang," katanya menambahkan.
(Baca juga: Begini Cara Iko Uwais Ajari Bintang Mile 22 Bela Diri)
"Dari losgistik, transportasi, di lapangan panas-panas, banyak anak kecil, anak SMA, sampai yang berumur 70 tahun, tidak mudah me-manage semuanya," lanjutnya.
Jadi menurutnya tantangan pertama yang harus dihadapi adalah mengatur ribuan orang yang berpartisipasi dalam acara tersebut.
"Kemudian kedua, secara teknis kita juga banyak tantangan, karena GBK dibangun tahun 1962, kalau kita bicara soal stadion jaman sekarang atapnya bisa menopang 70-100 ton keatas, kalau kita jauh lebih dibawah itu bebanya,"
"Sehingga segala sesuatu tidak bisa digantung diatas, jadi kita harus bisa mengakali secara kreatif bagaimana beban yang harus ada di atap," ujar Wishnutama.
(Baca juga: Kemenangan Timnas U-23 Indonesia Mendapat Sorotan dari Perempuan Ini)
"Contohnya lightening, trs untuk gantung sling, sound, terus projeksion itu tidak ditaruh diatas, tapi idealnya kan harus diatas, itu menjadi tantangan kita sehingga tercetuslah ide gunung tersebut," ucap suami dari Gista Putri ini.
Dari tantangan tersebut ternyata muncul masalah yang harus dapat dihadapi secara kreatif oleh Wishnutama beserta timnya.
Perlu diketahui bahwa gunung buatan itu mempunyai beban 600 ton, dan berisi 150 ribu liter air dan juga gas didalammnya.
Selain itu objek buatan tersebut juga berguna untuk menyimpan para penari, penyanyi dan juga peralatan.
(Baca juga: Imam Nahrawi: Asian Games 2018 Lampaui Asian Games 2014)
"Tantangan ketiga nggak kalah beratnya adalah menjaga semangat teman-teman (para pihak yang turut berpartisipasi)," kata CEO salah satu televisi swasta di Indonesia itu.
"Karena teman-teman tentu capek (dalam mempersiapkan), tiap kali saya selalu mengingatkan "Bikin Bangga Indonesia", "Bikin Bangga Indonesia", bahkan ada beberapa yang terlihat (sudah lelah) saya panggil secara pribadi," imbuhnya lagi.
Menjaga semangat semua pihak yang turut andil dalam upacara pembukaan Asian Games 2018 adalah salah satu tantangan berat yang harus dapat dihadapi seorang Wishnutama.
(Baca juga: Asian Games 2018 - Momen Emosional Maskot Pertandingan saat Timnas U-23 Indonesia Berlaga)
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | Chanel Youtube Good Afternoon Net Tv |
Komentar