Pejetski andalan Indonesia, Aero Sutan Aswar, mengungkapkan penyebab dirinya dan tim jet ski Indonesia kesulitan tampil maksimal di Asian Games 2018.
Pada cabang olahraga jet ski, Indonesia sebenarnya menargetkan untuk mendapatkan minimal dua emas lewat pejetski kelas dunia, Aero Sutan Aswar dan Aqsa Sutan Aswar.
Di atas kertas, kualitas kakak beradik ini memang unggul dibanding pejetski asia lainnya.
Namun, di luar dugaan terjadi kendala teknis yang membuat Aero, Aqsa, dan Ezi Muhammad Farizi, tidak bisa tampil maksimal pada Asian Games 2018.
(Baca juga: Voli Pantai Asian Games 2018 - Tangisan Dini Jasita Iringi Keberhasilan Tim Putri Indonesia ke Semifinal)
Dari empat kelas yang dipertandingan di jet ski, Indonesia hanya akan bergantung kepada Aqsa dalam perebutan medali emas terakhir di kelas endurance runabout open.
Aero dan Aqsa tidak bisa mengerahkan kemampuan terbaik mereka lantaran kerap bermasalah di jet ski yang mereka tunggangi.
Aero dan Aqsa sebenarnya menjadi dua unggulan di kelas endurance runabout open setelah gagal mengamankan emas dan hanya memenangi perak dan perunggu di kelas runabout limited.
Di perebutan satu medali emas tersisa itu aero pun kembali mengalami mati mesin jet ski sehingga tidak bisa finis.
Ia pun akhirnya mengungkapkan penyebab utama dari kesulitan-kesulitan yang dialami, yakni minimnya waktu persiapan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar