Pejetski andalan Indonesia, Aero Sutan Aswar, mengungkapkan penyebab dirinya dan tim jet ski Indonesia kesulitan tampil maksimal di Asian Games 2018.
Pada cabang olahraga jet ski, Indonesia sebenarnya menargetkan untuk mendapatkan minimal dua emas lewat pejetski kelas dunia, Aero Sutan Aswar dan Aqsa Sutan Aswar.
Di atas kertas, kualitas kakak beradik ini memang unggul dibanding pejetski asia lainnya.
Namun, di luar dugaan terjadi kendala teknis yang membuat Aero, Aqsa, dan Ezi Muhammad Farizi, tidak bisa tampil maksimal pada Asian Games 2018.
(Baca juga: Voli Pantai Asian Games 2018 - Tangisan Dini Jasita Iringi Keberhasilan Tim Putri Indonesia ke Semifinal)
Dari empat kelas yang dipertandingan di jet ski, Indonesia hanya akan bergantung kepada Aqsa dalam perebutan medali emas terakhir di kelas endurance runabout open.
Aero dan Aqsa tidak bisa mengerahkan kemampuan terbaik mereka lantaran kerap bermasalah di jet ski yang mereka tunggangi.
Aero dan Aqsa sebenarnya menjadi dua unggulan di kelas endurance runabout open setelah gagal mengamankan emas dan hanya memenangi perak dan perunggu di kelas runabout limited.
Di perebutan satu medali emas tersisa itu aero pun kembali mengalami mati mesin jet ski sehingga tidak bisa finis.
Ia pun akhirnya mengungkapkan penyebab utama dari kesulitan-kesulitan yang dialami, yakni minimnya waktu persiapan.
Aero mengatakan, jet ski yang dikirimkan dari Amerika Serikat sebenarnya sudah sampai di Indonesia sejak akhir Juli.
Namun, lambatnya proses pengiriman tunggangan mereka ke venue yang melibatkan pihak bea cukai dan penyelenggara membuat persiapan menjadi sangat minim.
"Kami tidak punya banyak waktu untuk menguji jet ski di venue karena jet ski tertahan lama. Jet ski kami baru datang lima hari lalu. Padahal, mekanik kami yang didatangkan dari Amerika Serikat sudah datang lebih awal, tetapi tidak ada jet ski," kata Aero Aswar kepada BolaSport.com.
"Hari pertama hanya mengeluarkan jet ski dari kontainer. Jadi, hanya ada empat hari terakhir untuk setting delapan jet ski dan hanya dikerjakan dua mekanik. Biasanya kami melakukan persiapan segala sesuatunya dua minggu sebelum balapan," ujarnya.
Dua final moto kelas endurance runabout open yang akan berlangsung di Jet-Ski Indonesia Academy, Ancol, Minggu (26/8/2018).
Meski berpeluang sangat kecil untuk memenangi medali atau dapat dikatakan sudah habis, Aero akan tetap ikut balapan.
Tujuannya adalah memastikan Aqsa dapat mengamankan medali emas lewat strategi tim order.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar