Usaha cireng yang diberi nama Margarasa itu kebanyakan dipasarkan di seputar Sumedang dan Bandung.
"Nama desa tempat usaha saya itu Margacinta, jadi biar namanya nggak susah banget pakai nama lokal saja. Karena cireng ini rasanya enak, jadinya Margarasa," tutur pria asal Semarang ini.
Setiap harinya, Margarasa memproduksi sekitar 100 kilogram cireng yang dijual grosir per tiga kilogram.
(Baca Juga: Pria Asal Bogor Antarkan Thailand Juara Paralayang Putri Asian Games 2018)
Selain bisnis cireng, Hening juga sempat bergelut di dunia valuta asing.
Namun demi fokus mengembangkan cireng Margarasa, Hening memutuskan untuk berhenti berbisnis valuta asing.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | antaranews.com |
Komentar