(Baca juga: Panjat Tebing Asian Games 2018 - Tim Indonesia Lampaui Target)
Apa saja tantangan itu?
Ada tiga tantangan yang kami hadapi. Pertama, okupasi sehingga ada larangan tertentu. Kedua, secara politis wilayah kami terpisah sehingga kami ingin membuat olahraga sebagai pemersatu. Karena itu, kami menggabungkan olahraga, kepemudaan, dan pramuka untuk membuat olahraga seperti sebuah keluarga. Ketiga, sumber dana. Kami pun menggunakan dana seefisien mungkin. Akan tetapi, selama kami memiliki determinasi tinggi, kami yakin bisa menghadapi semua tantangan itu. Untuk sepak bola, kami telah memiliki liga yang baik dan timnas putra-putri yang kuat.
Bagaimana dengan fasilitas?
Kami memiliki fasilitas yang sesuai dengan standar federasi. Untuk stadion sepak bola, kami memiliki tiga, antara lain di Jenin dan Hebron, yang sesuai dengan standar AFC dan FIFA untuk menggelar turnamen internasional. Kami juga membuat organisasi yang bersih dengan memisahkan olahraga dari politik. Kami mengembangkan olahraga dengan dukungan dari masyarakat melalui program untuk komunitas.
Apa rencana jangka panjang POC?
Kami memiliki program lima tahun untuk seluruh cabang, seluruh penduduk, putra dan putri, bukan hanya untuk berpartisipasi di turnamen, melainkan juga untuk meraih medali. Kami juga mempersiapkan diri untuk tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Selain itu, kami juga menjadikan olahraga sebagai pemersatu dan pembinaan anak-anak muda. Hasil hari ini pun berdasarkan kerja keras dan usaha kami dalam beberapa tahun sebelumnya.
Apa cabang paling populer?
Saya harus jujur dengan Anda bahwa sepak bola adalah yang paling populer. Cabang lain juga kami kembangkan, seperti renang, taekwondo, judo, karate, basket, voli, dan bola tangan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar