"Terlalu banyak politik dan itu tidak sehat. Pengurus tidak boleh mempraktekkan favoritisme. Ini telah berlangsung terlalu lama, dan itu harus dihentikan sekarang. Kami perlu perubahan total," katanya lagi.
Selain Norza, ada pula sumber lain yang angkat bicara.
Namun sumber tersebut tidak ingin disebutkan namanya.
"Saya tahu di Asosiasi ada orang-orang yang memainkan politik praktis. Itu sangat berbahaya karena melibatkan juga pelatih dan pemain top tertentu. Kami seharusnya tidak boleh mempertahankan orang-orang seperti itu," ujar sumber anonim tersebut.
"Ke depannya harus ada sistem yang diberlakukan. Pemain harus lebih dahulu membuktikan diri untuk bisa mendapatkan hak," sambungnya.
Pada Asian Games ke-18 ini, Malaysia sebenernya menargetkan untuk mendapatkan dua medali.
(Baca Juga:Bulu Tangkis Asian Games 2018 - Nama Anthony Ginting Jadi Trending Topic Dunia, Ini Buktinya! )
Dengan tidak adanya Lee Chong Wei, Malaysia mengalami salah satu kekalahan paling buruk ketika tim beregu putranya gagal mencapai perempat final untuk pertama kalinya sepanjang Asian Games setelah kalah 0-3 dari Jepang pada babak pertama.
Sementara untuk kategori perorangan, Malaysia juga gagal mendapat medali.
Wakil terbaik Malaysia yang berada di sektor ganda putra, Goh V Shem/Tan Wee Kiong dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, hanya mampu finis pada babak perempat final.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar