Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Apakah eSports Olahraga? Ini Kata Profesor Universitas Olahraga Jerman

By Dwi Widijatmiko - Rabu, 29 Agustus 2018 | 15:16 WIB
Tim Indonesia berlaga di turnamen eSports  yang menjadi cabang ekshibisi dari Asian Games 2018 di Jakarta.
FRED DUFOUR/AFP
Tim Indonesia berlaga di turnamen eSports yang menjadi cabang ekshibisi dari Asian Games 2018 di Jakarta.

Apakah electronic sports atau yang lebih akrab disebut eSports bisa disebut sebagai sebuah olahraga?

Sejak kemunculannya sampai sekarang, memang terus beredar kontroversi soal kelayakan eSports mendapatkan sebutan sebagai sebuah olahraga.

Maklum, penggiat eSports dalam melakukan aktivitasnya memang hanya duduk, menatap layar atau monitor, dan cuma jari-jarinya yang aktif bergerak menekan gawai, keyboard, mouse, atau joystick.

Sering kali bahkan tidak perlu berkeringat, kondisi atlet eSports jelas berbeda jauh dari atlet olahraga tradisional, yang dalam banyak disiplin harus menggerakkan hampir semua otot di tubuhnya.

Tidak aneh banyak yang beranggapan eSports bukan sebuah olahraga.


Turnamen eSports "Arena of Valor" yang menjadi bagian dari Asian Games 2018 di Jakarta. ( GOH CHAI HIN/AFP )

(Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Semifinal Sepak Bola Asian Games 2018 - Pembuktian Taji Vietnam sebagai Wakil ASEAN) 

 Dalam jajak pendapat yang dibuat oleh perusahaan internet UC belum lama ini, pendapat dan pro-kontra serupa juga muncul.

UC melemparkan pertanyaan: "Setujukah jika eSport dikategorikan sebagai cabang olahraga?".

Dari 18.301 pendapat yang masuk, hanya 7.702 yang setuju eSports bisa dikategorikan sebagai olahraga. Sisanyam yaitu 10.599 suara, tidak setuju.

Bahkan dari suara yang tidak setuju itu, ada yang menyebut mengategorikan eSports sebagai olahraga adalah sebuah pembodohan.

Mereka beranggapan melakukan eSports hanya akan membuang-buang waktu.

Sementara yang setuju ada yang menyatakan eSports mirip dengan permainan seperti catur dan kartu yang memerlukan konsentrasi dan strategi dalam mengalahkan lawan.

Pandangan ilmiah terhadap eSports barangkali bisa menjadi salah satu cara untuk mencari jawaban apakah eSports bisa dikategorikan sebagai olahraga.

Profesor Ingo Frobose dari Universitas Olahraga Jerman tahun lalu melakukan penelitian terhadap atlet-atlet eSports.

Dia mengaku terkesan terutama pada kemampuan motorik atlet-atlet eSports.


Tim India saat menghadapi Laos di turnamen eSports "Arena of Valor" yang menjadi cabang ekshibisi dari Asian Games 2018 di Jakarta. ( GOH CHAI HIN/AFP )

(Baca juga: Sukses Meraih Emas, Jonatan Christie Dapat Ucapan dari Legenda Bulu Tangkis Indonesia)

"Atlet eSports bisa melakukan lebih dari 400 gerakan di atas keyboard dan mouse per menit. Itu berarti empat kali lebih banyak dari orang biasa. Yang dilakukan atlet eSports adalah asimetrikal karena kedua tangan digerakkan pada waktu yang sama dan berbagai bagian dari otak juga digunakan dalam waktu berbarengan," ujar Frobose.

Level ketegangan yang dialami atlet eSports tidak pernah ditemui di olahraga lain, termasuk tenis meja, yang membutuhkan koordinasi tangan dan mata tingkat tinggi.

Profesor Ingo Frobose juga menyatakan kerumitan game-game yang dimainkan di eSports menambah tantangan bagi atletnya.

"Di samping kemampuan motorik yang di atas rata-rata, game-game yang dimainkan di eSports membutuhkan pengertian taktik di level yang tinggi agar atlet bisa mengalahkan lawannya."

Para peneliti di Universitas Olahraga Jerman melakukan tes untuk melihat seberapa berat atlet eSports menggunakan pikirannya dengan menguji tingkat stres hormon cortisol.

"Jumlah cortisol yang diproduksi atlet eSports berada di level yang sama dengan seorang pebalap mobil. Ini dikombinasikan dengan detak jantung yang tinggi, terkadang mancapai 160-180 detak per menit. Angka itu hampir sama dengan yang terjadi pada atlet lari maraton. Jadi, dalam opini saya, eSports sama beratnya dengan sebagian besar olahraga lain," kata Frobose lagi.


Ridel Yesaya Sumarandak (tengah) sukses meraih medali emas pertama untuk Indonesia di cabang olahraga eSports setelah mengalahkan China 3-1 di gim Clash Royale, Senin (27/8/2018).(Asiangames2018.id)

(Baca Juga: Jamie Vardy Ungkap Rahasia agar Tidak Bosan Mencetak Gol) 

Di tengah kontroversi yang tercipta apakah eSports bisa dikategorikan sebagai olahraga atau tidak, yang jelas pengakuan dari entitas olahraga terhadap eSports sekarang sudah semakin banyak.

Saat ini eSports sedang dipertandingkan di ajang olahraga multicabang terbesar di Asia, Asian Games 2018, walaupun masih berstatus cabang olahraga ekshibisi.

Rencananya eSports akan benar-benar memperebutkan medali pada Asian Games 2022.

Di level Olimpiade, status eSports juga terus meningkat.

Komite organisasi untuk Olimpiade Paris 2024 sedang berdiskusi dengan IOC dan berbagai organisasi profesional untuk memasukkan eSports.

Mereka menyatakan perlu memasukkan eSports untuk membuat Olimpiade tetap relevan dengan penonton generasi muda.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
16
39
2
Chelsea
17
35
3
Arsenal
17
33
4
Nottm Forest
17
31
5
Bournemouth
17
28
6
Aston Villa
17
28
7
Man City
17
27
8
Newcastle
17
26
9
Fulham
17
25
10
Brighton
17
25
Klub
D
P
1
Persebaya
16
37
2
Persib
15
35
3
Persija Jakarta
16
28
4
PSM
16
27
5
Borneo
16
26
6
Dewa United
16
25
7
Arema
16
25
8
Bali United
15
24
9
Persik
16
24
10
Persita
16
24
Klub
D
P
1
Atlético Madrid
18
41
2
Real Madrid
18
40
3
Barcelona
19
38
4
Athletic Club
19
36
5
Villarreal
18
30
6
Mallorca
19
30
7
Real Sociedad
18
25
8
Girona
18
25
9
Real Betis
18
25
10
Osasuna
18
25
Klub
D
P
1
Atalanta
17
40
2
Napoli
17
38
3
Inter
15
34
4
Lazio
17
34
5
Fiorentina
15
31
6
Juventus
17
31
7
Bologna
16
28
8
Milan
16
26
9
Udinese
16
20
10
Roma
17
19
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X