“Kami sebetulnya tidak melakukan penelitian apakah bermain game bisa meningkatkan kemampuan motorik anak. Tetapi, hasil yang didapatkan sangat menarik,” ujar Dokter Lisa Barnett, kepala penelitian di Universitas Deakin Australia.
“Anak-anak yang memiliki kemampuan mengontrol objek lebih tinggi mungkin disebabkan karena mereka bermain game. Aktivitas itu mungkin juga bisa membantu koordinasi mata dan tangan,” lanjutnya.
Keuntungan yang terkait kesehatan tidak berhenti sampai di situ.
(Baca juga: Asian Games 2018 - Menpora Akan Cairkan Bonus bagi Peraih Medali Pekan Depan Tanpa Pajak)
Walaupun sebagian besar memiliki visualisasi kekerasan, video game juga bisa menjadi semacam kursus akademis dalam meningkatkan kemampuan navigasi spasial, daya ingat, dan pemikiran serta pengambilan keputusan.
Kemudian keuntungan terbesar dari video game yang memang sering digunakan orang sebagai alasan paling jamak untuk melakukannya adalah manajemen mood atau perasaan.
Bermain game mungkin termasuk dalam cara yang paling efektif dan efisien di mana anak-anak dan generasi muda bisa mendapatkan atau mengembalikan perasaan positif.
Di saat stres dengan aktivitas sehari-hari, bermain game bisa membuat pikiran menjadi rileks dan kembali tenang untuk memulai aktivitas lagi.
Video game juga bisa digunakan untuk membantu mengembangkan kemampuan orang untuk bangkit dari kegagalan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Apa.org |
Komentar