"Saya katakan kepada atlet saya, kalau digituin ya kamu mesti menunjukkan pada mereka dengan prestasi. Mudah-mudahan Tuhan mengizinkan. Kalau kalah, kami belajar lagi," ucapnya.
Kehendak Tuhan pun akhirnya terjawab pada Asian Games 2018.
Di ajang muti-event terbesar di Benua Asia dan Indonesia menjadi tuan rumah tersebut, sektor tunggal putra berhasil mempersembahkan dua medali.
Jonatan berhasil merebut medali emas, sedangkan Anthony sukses mendulang perunggu.
Dengan hasil ini, Hendry seolah ingin mengatakan bahwa sektor yang dilatihnya dapat berprestasi.
(Baca Juga: Bulu Tangkis Asian Games 2018 - Media Malaysia Sebut Jonatan Christie Berhati Emas karena Alasan Ini)
"Saya selalu berdoa semoga Tuhan kasih petunjuk supaya mengungkap apa yang dikatakan orang-orang itu salah, karena kami bekerja sungguh-sungguh," ucap Hendry.
"Atlet saya sudah berjuang untuk dirinya sendiri, untuk PBSI, dan untuk negara. Jadi, kalau ada tekanan, harapan yang over atau perkataan yang tidak bagus, hal itu harus kita jaga," tutur Hendry.
Setelah Asian Games 2018, Hendry berharap anak didiknya bisa terus konsisten.
"Konsisten! Ini yang paling utama dan paling menantang. Konsisten dari segi prestasi dan bagaimana dia mengelola keadaan dirinya sendiri," ujar Hendry.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar