Direktur Media dan PR Inasgoc akhirnya menjelaskan alasan menempatkan boks tiket Asian Games 2018 yang merenggut jalur khusus tunanetra di jalan pintu 1 kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
Total ada tujuh boks penjualan tiket yang berupa kontainer untuk menyaksikan pertandingan-pertandingan Asian Games 2018 di GBK.
Pada awal penempatan boks tersebut memakan jalur sepeda. Banyaknya protes dari penggunan sepeda di media sosial membuat Inasgoc membuat solusi lain.
Solusinya adalah dengan memundurkan boks tiket tersebut sehingga tidak mengambil jalur sepeda.
(Baca juga: Sepatu Roda Asian Games 2018 - Lakukan Persiapan Selama 5 Tahun, Tim Putri Taiwan Raih Emas dan Perunggu)
Namun, solusi tersebut justru mengorbankan jalur tunanetra. Sehingga tidak memungkinkan bagi pengguna jalan yang tidak bisa melihat melintasi jalur tersebut tanpa bantuan orang lain.
"Kami menghadapi opsi-opsi yg semuanya punya kendala. Akhirnya, kami memutuskan untuk ditempatkan di situ (menutupi jalur tunanetra)," kata Direktur Media dan Public Relation Inasgoc, Danny Buldansyah, kepada BolaSport.com, Kamis (30/8/2018).
"Tetapi, kami berharap teman-teman yang difabel atau tidak bisa melihat dapat dibantu supaya bisa melewati kawasan tersbeut. Oleh sebab itu selalu ada penjaga di situ," ucapnya.
(Baca Juga: Hasil Undian Liga Europa, Chelsea Bertemu 3 Tim Seharga Kepa Arrizabalaga)
Sementara itu, Direktur Pembinaan dan Pengembangan Usaha PPK Gelora Bung Karno, Gatot Tuteko, mengungkapkan bahwa ia juga setuju dengan penempatan boks tiket tersebut.
Akan tetapi, ia menyatakan keputusan penempatan boks itu sepenuhnya memang diserahkan ke pihak Inasgoc.
"Saya setuju boks tiket tidak berada di situ (trotoar). Tetapi, mau ditaruh di mana lagi. Saya melihat itu pilihan terbaik saat ini karena pertama, daerah pintu satu jalannya dapat kami tutup, kedua cukup rindang, ketiga dekat dengan pintu 5," ucap Gatot.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar