Daus menjelaskan salah satu syarat utama mendaftar sebagai volunteer adalah Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
"Kalau SKCK sudah jelek, sudah pernah kena black list itu sudah tidak memenuhi syarat dan umur minimal 18-29 tahun," ujar Daus.
Pendaftaran dilakukan via online yang meliputi seleksi berkas, biodata, hingga alasan mengikuti Asian Games.
Setelah menunggu pengumuman sekitar sebulan, Daus dan volunteer lainnya menjalani tes pada Mei lalu dan mengikuti training, lalu masuk ke divisi masing-masing dan bekerja.
Daus sendiri terpilih sebagai volunteer broadcast yang mendampingi media Inasgoc meliput pertandingan ke berbagai venue di Jakabaring Sport City, Palembang.
Selama menjalani aktivitas sebagai volunteer, Daus mengaku mendapat banyak pengalaman baru, khususnya di bidang broadcast.
(Baca juga: Asian Games 2018 - Menpora Berharap Raihan Medali Jadi Momentum Kebangkitan Olahraga Nasional Menuju Olimpiade 2020)
"Misalnya, bagaimana cara mengambil angle sebuah video, bagaimana sistem sebalum gambar di upload ke website. Kami diajarkan bagaimana cara mewawancarai para atlet untuk memotivasi dia saat kalah atau menang," tutur mahasiswa semester 7 ini.
"Saya juga senang bertemu teman-teman baru dan kakak mentor yang sudah berpengalaman serta ikhlas membagi ilmu kepada kami. Saya juga senang bisa bertemu atlet yang biasanya saya cuma bisa lihat di TV, bisa berfoto, hingga banyak berkomunikasi dengan media asing," kata Daus.
Salah satu atlet yang bisa dia temui langsung adalah skateboarder putra Indonesia, Sanggoe Darma Tajung.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar