Bahkan, skuat China selalu berada dalam keadaan tertinggal pada dua kuarter awal. China baru bisa membalikkan keadaan pada menit kedua kuarter ketiga.
Rangkaian tembakan tiga angka dan dwipoin mengubah skor dari semula 44-45 menjadi 50-45.
Setelah itu, China selalu bisa memegang kendali permainan atas Iran.
(Baca Juga: Final Rugby 7's Putra Asian Games 2018 - Legiun Asing Hong Kong Tebas Jatuh Perlawanan Samurai Jepang)
Di sisi lain, Iran yang memang cuma mengandalkan Hamed Haddadi tak mampu menemukan solusi ketika pebasket berusia 33 tahun itu mulai merasa kelelahan.
Situasi dalam tim Iran semakin buruk saat para pemain mereka kerap bermain kasar sehingga melakukan pelanggaran terhadap pemain-pemain China.
Tekanan psikologis inilah yang dimanfaatkan dengan optimal oleh Li Nan.
Li yang berhasil mengatur ritme permainan timnya hingga laga tuntas pun memastikan keping medali emas menjadi milik dia.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar