"Pembentukan tim biru dan merah ini juga lebih berguna dalam memperbaiki titik lemah kami. Namun pemain bintang yang bisa memimpin tim ini baru bisa muncul pada laga dan kompetisi selanjutnya," ujar pria 37 tahun ini melanjutkan.
Pada akhirnya, tim merah-lah yang terpilih mewakili China di Asian Games 2018 dan sukses keluar sebagai kampiun pada ajang empat tahunan tersebut.
Prestasi ini sekaligus memperbaiki posisi China yang pada edisi Asian Games sebelumnya yang harus puas duduk di peringkat lima.
Sukses di Asian Games 2018 bakal menjadi modal berharga Yao Ming membentuk timnas China yang kuat pada dua ajang bergengsi selanjutnya, yakni FIBA Basketball World Cup 2018 dan Olimpiade Tokyo 2020.
"Setelah Asian Games, kami akan mengevaluasi kedua tim. Target minimal kami di Olimpiade adalah lolos dari fase grup dan paling tidak meraih satu kemenangan setelahnya," ujar pria berpostur tinggi dan besar ini.
"Kami harus sepenuhnya siap untuk membuat tim kami lebih kuat. Kami juga harus memperhatikan perkembangan tim kuat lainnya di dunia dan mempelajarinya," kata Yao Ming memungkasi.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | china.org.cn |
Komentar