Pasalnya, sejumlah negara-negara besar seperti Jerman, Australia, China dan India juga dikabarkan tertarik untuk mengajukan diri sebagai penyelenggara Olimpiade 2032.
Nantinya negara yang memenangkan pengajuan diri ini akan diumumkan pada tahun 2025.
Olimpiade berbeda dengan Asian Games
Di sisi lain, seorang staf pengajar di Jurusan Ilmu Keolahragaan, Institut Teknologi Bandung (ITB), Tommy Apriantono mengatakan, Indonesia harus bekerja keras andai ingin mencalonkan diri sebagai penyelenggara Olimpiade 2032.
(Baca Juga: Tak Tampil di Tim Utama, Egy Maulana Vikri Justru Cetak 2 Gol untuk Lechia Gdansk II)
"Kami telah berhasil menggelar Asian Games 2018 meski memang masih ada beberapa kelemahan. Saya pikir, Indonesia cukup mampu untuk menggelar Olimpiade. Kami layak mengajukan diri, namun kami juga mesti mempersiapkan diri lebih matang," ujar Tommy Apriantono, dikutip dari AFP.
"Sekarang kami telah memiliki pengalaman seusai menggelar Asian Games 2018. Tetapi, Olimpiade memand sedikit berbeda, akan ada lebih banyak peserta dan tentu tekanan akan lebih besar," katanya melanjutkan.
Apriantono mengatakan, menjadi penyelenggara Olimpiade bakal menjadi kesempatan besar bagi Indonesia untuk melangkahkan kaki pada sebuah era baru.
Ia mencontohkan keberhasilan Jepang sebagai penyelenggara Olimpiade 1964, di mana Negeri Sakura itu berhasil membangun infrastruktur-infrastruktur moderen seperti kereta cepat Shinkansen.
"Ini adalah kesempatan besar bagi Indonesia untuk bersanding dengan negara-negara besar di dunia," katanya.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar