"Dia membagi pengalamannya kepada kami dan memberi saran terkait taktik. Dia banyak membantu tim ini," kata pemain 25 tahun ini.
Sementara itu, Zhou Qi menyoroti gebrakan yang dilakukan Yao Ming beberapa bulan sebelum Asian Games 2018 bergulir.
"Saya pikir tindakan paling penting yang dilakukannya adalah memperkenalkan sistem dua tim nasional," tutur Zhou.
"Sistem itu memberi pemain muda banyak kesempatan untuk bermain dan mendapat pengalaman," ujarnya melanjutkan.
China sendiri sukses merajai basket Asian Games 2018 dengan menyabet seluruh medali emas yang disediakan.
Tim putra dan putri China berhasil mengawinkan medali emas, baik dari cabor basket konvensional (5 lawan 5) maupun basket 3x3 (3 lawan 3).
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | businessmirror.com.ph |
Komentar