Karena berbagai kesibukan, persiapan Dedeh di nomor 200 meter tidak sematang waktu ia melakoni Kejuaraan Dunia Masters Atletik 2016 di Perth. Maka itu, medali perunggu saja sudah cukup membuat Dedeh dan pelatihnya sumringah.
“Sejak awal, kami memang tidak berharap banyak untuk nomor 200 meter. Keunggulan Dedeh bukan di sana, melainkan di nomor 100 meter lari gawang,” katanya.
(Baca Juga: BREAKING NEWS: Timnas Indonesia Vs Mauritius Batal Digelar di Stadion Patriot)
Meski demikian, peluang Dedeh untuk menembus posisi satu dan dua masih terbuka lebar. Pasalnya, kata Fahmy, babak final tidak melulu soal kecepatan, melainkan juga pengontrolan emosi.
“Siapa sprinter yang bisa mengontrol emosinya, dia yang akan menang. Sebab, hanya karena emosi, seorang sprinter bisa kehilangan teknik yang sudah mereka pelajari selama berlatih,” ujarnya.
Dedeh sendiri terlihat santai menghadapi nomor 200 meter Kejuaraan Dunia Masters Atletik 2018. Dia tidak terbebani target apapun, sehingga mampu berlomba dengan lepas.
“Saya merasa senang dengan hasil kualifikasi ini. Saat ini, saya mendapat libur satu hari untuk menenangkan pikiran sebelum turun di babak semifinal pada Minggu,” kata Dedeh.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar