Fasilitas tersebut meliputi stasiun televisi pertama Indonesia TVRI, Hotel Indonesia, patung selamat datang untuk menyambut kontingen atlet, serta kompleks olahraga Asian Games (Asian Games Complex) yang sekarang.
Presiden Soekarno juga bersikeras meminta stadion utama diberikan atap tertutup yang beliau sebut atap temu gelang.
Pada masa itu, stadion beratap tertutup semua termasuk tidak lazim, biasanya hanya sebagian saja. Hal tersebut dilakukan Presiden Soekarno agar Indonesia dikagumi negara lain.
Presiden Soekarno juga melihat pentingnya olahraga sebagai sarana pembangunan karakter bangsa dan juga sarana pemersatu bangsa.
Dari berbagai fakta filosofis itulah, Jeff mengembangkan brand story dengan tema Keep the Dream Alive. Ia dan tim Feat Studio mengambil bentuk dari kompleks Gelora Bung Karno (GBK) dengan 8 jalur keluar masuk ke Stadion Utama GBK dasar bentuk identitas Asian Games 2018.
"Dari semua hal yang kami temukan selama riset, mengerucut pada kesimpulan bahwa ada visi, mimpi dan cita-cita dari Founding Fathers Indonesia yang tertanam di komplek olahraga GBK," ucap Jeff.
Untuk maskot, Jeff ingin mengangkat pesan Unity in Diversity yang adalah karakteristik bangsa Indonesia. Hal itu tercermin dalam semboyan negara Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu.
Menurut Jeff, semboyan Unity in Diversity ini juga mercerminkan karateristik Asia yang terdiri dari berbagai negara dengan budaya yang juga sangat beraneka ragam.
Karena itu, ketiga maskot mengenakan busana daerah dengan ragam warna. Jeff juga memilih satwa khas Indonesia yang bisa merepresentasikan olahraga seperti strategi, kecepatan,dan kekuatan.
Nama maskot tersebut Jeff ambil dari penggalan Bhineka Tunggal Ika, yaitu Bhin-bhin, Atung dan Kaka.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Kontan |
Komentar