Banyak cara yang ditempuh seseorang untuk melestarikan budaya dan Sakimin memilih untuk menjadi tokoh pewayangan bernama Hanoman.
Sakimin adalah warga yang berasal dari Desa Tempursari Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, Jawa Tengah.
Pada acara Pit-pitan Haornas 2018, Sakimin menyita banyak perhatian karena penampilannya yang terkesan nyeleneh, unik, dan menarik.
Memakai topeng Hanoman, Sakimin pun didaulat sebagai peserta dengan kostum terbaik sepanjang gelaran Pit-pitan Haornas 2018.
"Saya tadi tidak menyangka akan menjadi peserta dengan kostum terbaik," kata Sakimin kala ditemui BolaSport.com.
(Baca Juga: Bulu Tangkis Malaysia Tengah Terpuruk, Presiden BAM Didesak Melepas Jabatannya)
Setelah diumumkan sebagai peserta dengan kostum terbaik, Sakimin pun maju ke atas panggung untuk mendapatkan apresiasi.
"Saya diberi payung dan kaus. Benar-benar bahagia," katanya sembari menunjukkan payung berwarna merah dan kaos yang diberikan oleh panitia.
Menjadi Hanoman merupakan cara yang digunakan Sakimin untuk melestarikan budaya asli desanya.
Di Desa Tempursari, Hanoman adalah tokoh sentral dalam kesenian bermana Kethek Ogleng.
Pada pertunjukan Kethek Ogleng ada sosok kera yang menyuguhkan gerakan indah yang spontan dan atraktif.
Sosok kera inilah yang kemudian disebut sebagai Hanoman.
"Saya sudah melakukan hal ini (menjadi Hanoman) selama 15 tahun lamanya. Setiap kali ada acara besar seperti 17-an atau yang lainnya, saya memakai kostum Anoman," ujar pria berusia 55 tahun itu menjelaskan.
Dengan menjadi Hanoman selama belasan tahun, Sakimin pun kerap mendapatkan rejeki tidak terduga.
"Saat 17 Agustus-an tahun ini, saya mendapatkan sepeda gunung dari Bupati Wonogiri. Saya juga sering diberi beberapa uang untuk memotivasi agar terus melestarikan budaya," kata Sakimin mengenang.
(Baca Juga: James Selvaraj: Saya Tahu Alasan Rexy Mainaky, Morten Frost, dan Park Joo-boong Meninggalkan Bulu Tangkis Malaysia)
Tidak hanya itu saja, orang-orang juga sering meminta berfoto bersamaa dengan Sakimin.
Di acara Pit-pitan Haornas 2018, Sakimin tidak berangkat sendirian.
Bapak dari satu anak ini berangkat dengan 30 teman lainnya.
Bersama dengan teman-temannya, Sakimin ngontel (bersepeda) dari Wonogiri menuju Solo untuk mengikuti acara ini.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar