Prestasi itu berlanjut tatkala dia tampil pada Asian Para Games II Incheon, Korsel 2014. Dia meraih medali perunggu di nomor 100 meter.
Pada Asian Para Games di Singapura 2015, Abdul Halim yang berpasangan dengan Ahmad Azlan kembali mengulangi prestasi meraih dua emas yang kembali dipertahankan pada Asian Para Games Malaysia 2017.
Kini, Abdul Halim tengah berkonsentrasi untuk bisa mengubah medali perunggu yabg digapainya di Incheon menjadi medali emas pada saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Para Games III/2018.
(Baca juga: Ini Alasan Eng Hian Kembali Lakukan Bongkar Pasang Ganda Putri Indonesia pada Denmark Open 2018)
"Memang saingan terberat adalah pelari China, Tan Ze Than yang meraih emas di Incheon dengan catatan waktu 11,45 detik. Makanya, saya terus berlatih agar melampaui catatan waktunya sehingga saya menjadi yang terbaik," ujarnya.
Awalnya, pria asal Medan yang senang bercanda ini dilahirkan dengan memiliki mata normal.
Namun, dia mengalami kebutaan secara pelahan akibat kecelakaan yang merusak syaraf retina matanya pada usia 16 tahun. Dia yang saat itu duduk di bangku kelas 2 SMA kemudian melanjutkan sekolah SMA Luar Biasa di Bandung.
"Sebelum penglihatan hilang total, saya sering melihat rekan-rekan tunanetra bermain bola di lapangan Sekolah SMA Luar Biasa Bandung," aku Abdul.
Semangat mereka mendorong Abdul menekuni dunia olahraga. Apalagi, Abdul memang senang main sepak bola semasa sekolah di Medan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | INAPGOC |
Komentar