Kekasih Nicklas Bartner, Philine Roepstorff menceritakan kronologi kejadian saat mantan pemain Arsenal itu memukul seorang supir taksi pada, Minggu (12/9/2018) lalu.
Seorang sopir taksi di Denmark melaporkan Nicklas Bartner ke kantor polisi setelah ia menjadi korban pemukulan.
Pemukulan yang dilakukan oleh pemain yang kerap dipanggil Lord itu menyebabkan rahang sang supir taksi patah dan harus menjalani operasi.
Namun setelah kasus itu diproses, kepolisian akhirnya memutuskan untuk membebaskan Lord.
(Baca juga: Akhiri Tur Asia Tenggara dengan Hasil Minor, Pelatih Mauritius Puas)
Melalui media sosial Instagram, Philine Roepstorff menjelaskan alasan sang kekasih sampai memukul sopir taksi itu.
Halo semuanya. Meskipun aku tidak merencanakan ini sebelumnya, tetapi aku merasa perlu menjelaskan tentang kejadian Minggu malam.
Berbagai surat kabar menulis jika sopir taksi itu telah diserang oleh Nicklas, tetapi apa yang ditulis tidak persis seperti yang terjadi sebenarnya.
Sekitar pukul dua pagi, Nicklas ingin pulang ke rumah dan tidur sehingga kami memutuskan untuk naik taksi di King's New York. Seharusnya tidak memerlukan waktu lama untuk mencapai rumah Nikclas.
Namun sopir taksi itu membuat kami berputar sejauh 50 kroner yang membuat perjalanan menjadi lebih jauh. Kami pun melakukan protes terhadap kinerja supir taksi itu.
Meski begitu sang supir taksi malah meneriakkan kata-kata kasar yang berujung pada pertengkaran. Kami memutuskan untuk keluar dari dalam taksi, begitu juga sang supir.
(Baca Juga: Patahkan Rahang Sopir Taksi, Mantan Striker Arsenal Akhirnya Minta Maaf)
Secara tak terduga sang supir taksi melemparkan botol ke arahku. Meski tidak mengenaiku botol itu nyaris saja melukai tubuhku.
Saat sang supir taksi berjalan ke arah kami, Nicklas reflek untuk memukulnya demi melindungi kami berdua. Memang memukul seseorang merupakan tindakan yang tidak benar.
Tetapi bukan Nicklas yang menyerang supir taksi itu. Kita dianiaya dan Nicklas hanya membela diri.
Aku rasa siapapun akan melakukan hal yang sama jika hal itu terjadi. Berbagai surat kabar itu bisa mengatakan dan menulis apapun yang mereka inginkan.
Tetapi melindungi orang yang kamu cintai ketika sedang terancam bukanlah tindakan yang salah di mataku.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | instagram.com/philineroepstorff |
Komentar