Selain itu, mereka pun pulang dengan medali emas di nomor 4x100 meter lewat Bolt, Blake, Nesta Carter, dan Michael Frater.
(Baca Juga: Duo Korea Bersatu, Indonesia Dapat Saingan Baru untuk Gelar Olimpiade 2032)
Bolt pun melanjutkan dominasinya pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Di sana, ia kembali berhasil meraih tiga medali emas dari nomor 100, 200, dan 4x100 meter (Bersama Blake, Nickel Ashmeade, dan Asafa Powell).
Sementara di nomor 100 dan 200 meter putri, kekuatan mulai beralih dari Fraser ke sprinter putri Jamaika lain, Elaine Thompson.
Saat Elaine Thompson berhasil meraih emas di kedua nomor itu, Fraser sendiri mendapat perunggu di nomor 100 meter.
(Baca Juga: Panen Medali di Asian Games 2018, Indonesia Wajib Kerja Keras demi Prestasi di Olimpiade 2020)
Rentetan prestasi itu tak didapat dengan mudah. Sprinter putri Jamaika di kelas masters, Nadia Cunningham, mengatakan jika JAAA berusaha keras untuk mendapatkan segudang prestasi di nomor lari jarak pendek.
“Sejak penampilan di Olimpiade 2004, JAAA menambah banyak kejuaraan di setiap level. Di negara kami sendiri, ada tiga level kejuaraan, yaitu remaja, junior, dan senior,” kata Cunningham, kepada Bolasport, di Malaga, Spanyol, Kamis (13/9).
Di ketiga level tersebut, kejuaraan atletik khususnya di nomor lari jarak pendek, selalu mengundang perhatian.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar