Marin menjadi Juara Dunia 2014 setelah sebelumnya sempat berlatih di pemusatan latihan nasional (pelatnas) Indonesia di Cipayung, Jakarta Timir.
Prestasi prestisius kembali dia dapat setelah kembali menjadi Juara Dunia pada 2015. Deretan prestasinya semakin bersinar setelah dia mendapat medali emas Olimpiade Rio 2016.
Pada 2017, Marin gagal kembali meraih gelar juara dunia setelah tersingkir pada babak perempat final. Dia kalah dari Nozomi Okuhara (Jepang), dengan skor 18-21, 21-14, 15-21.
"Setelah mendapatkan gelar besar seperti emas Olimpiade, sangat sulit untuk menjaga motivasi saya dalam bulu tangkis," ucap Marin.
(Baca juga: Japan Open 2018 - Sudah Coba Venue untuk Olimpiade Tokyo 2020, Marcus/Kevin Merasa Nyaman)
"Saya beristirahat dan membuat beberapa target dengan tim saya. Sangat mudah untuk mengatakan 'Saya ingin mendapatkan gelar di Olimpiade,' atau 'Saya ingin memenangkan gelar ini,' tetapi sulit untuk menindaklanjutinya. Jadi saya melakukan yang terbaik dalam pelatihan saya," tutur Marin.
Marin saat ini menduduki peringkat keenam dunia. Dia berpeluang memperbaiki peringkat dan menambah koleksi gelar pada turnamen China Open yang digelar pada 18-23 September di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | bwfbadminton.com |
Komentar