Wartawan TV dianggap dapat menutupi skandal apa pun yang mereka inginkan tanpa mengkhawatirkan dampaknya.
Akibatnya, sangat mudah bagi Presiden Federasi Tinju Amatir Jepang, Akira Yamane, menjadi penjahat karena penampilan dan sikap seperti gangster-nya.
Skandal basket ini dianggap tidak berbeda meskipun fokus pada seks membuatnya lebih bermasalah untuk media mainstream.
Bagi tabloid di Jepang, pemberitaan kasus sewa PSK pebasket Jepang justru memberi keuntungan. Tabloid ini menyoroti kesalahan para pebasket dalam bersikap sehingga menimbulkan kasus semacam itu.
Liputan mingguan Shincho menggambarkan konferensi pers dengan empat atlet yang dipermalukan setelah mereka kembali dari Jakarta sebagai "eksekusi publik".
"Mereka diperlakukan seperti penjahat terburuk," kata Philip Brasor yang menyoroti kasus ini dalam kolomnya di Japantimes.
Menurut mingguan Shincho, skandal itu adalah pertemuan tiga faktor yakni terlalu banyak mengonsumsi bir setelah kemenangan awal di turnamen, peraturan tim yang mewajibkan para pemain untuk mengenakan seragam ketika ada di depan umum, dan kenaifan para pemain.
(Baca juga: Greysia Polii Donasikan Jersey Miliknya untuk Korban Angin Topan dan Gempa Bumi di Jepang)
Ketika mereka meninggalkan bar setelah tengah malam, para pemain didekati oleh PSK dan mengikuti mereka ke sebuah hotel.
Seorang fotografer Asahi Shimbun yang berada tak jauh dari lokasi bar melihat proses penawaran antara PSK dan keempat pebasket itu, bahkan mengambil gambar langsung dari kegiatan tersebut.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | japantimes.co.jp |
Komentar