(Baca juga: Antisipasi Penonton Membeludak, Final Proliga 2019 Digelar dalam 2 Hari)
"Kami tidak membidik target medali. Yang penting, kami membaik dari hari ke hari karena lawan cukup berat. APG menjadi batu loncatan bagi kami dari nothing menuju top," ucap Donald.
"Kami akan jalani pertandingan satu demi satu. Kami lebih mengutamakan proses setelah menjalani pelatnas selama 10 bulan di Solo. Yang penting, kepercayaan diri teman-teman terus meningkat," aku Donald.
Manajer timnas basket kursi Roda Indonesia, Rizki Adventus, mengakui tim basket kursi roda Indonesia, belum memiliki sponsor besar.
"Di luar persiapan APG, tim baket kursi roda dibantu oleh yayasan luar negeri yang berada di Bali. Mereka membantu menyediakan kursi roda karena dukungan dari NPC masih sedikit," ucap Rizki.
"Kami belum tergabung dalam Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi). Tetapi, kami sudah berada di bawah naungan International Wheelchair Basketball Federation (IWBF).
Menurut Rizki, tahun depan pihaknya berencana membentuk tim putri dan merancang program pemberian kursi roda sekaligus persiapan untuk ASEAN Para Games 2019.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar