"Ketika kami mulai mengumumkan regulasi ini kepada peserta beberapa tahun yang lalu, kami menduga akan ada reaksi penolakan dari mereka. Namun nyatanya tak ada," kata Giplin dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Mereka juga menyetujui ide untuk menggunakan base layer (pakaian rangkap) saat berada di kolam atau gym karena mereka ingin menghargai budaya Jepang," tuturnya melanjutkan.
Di sisi lain, salah satu pengurus rugbi Selandia Baru, Nigel Cass, mengaku bakal patuh dengan regulasi ini meski beberapa pemain All Blacks memiliki tato di sekujur lengan mereka.
"Saat melakukan tur, kami berusaha untuk menghormati adat istiadat dan budaya setempat yang berlaku. Tak akan ada bedanya saat kami mengunjungi Jepang tahun ini dan tahun depan," kata Nigel Cass.
Piala Dunia Rugbi 2019 sendiri menurut rencana bakal dilangsungkan pada 20 September-2 November 2018 dengan jumlah peserta sebanyak 20 negara.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar