Hasil penelitian inilah yang membuat diet ini dipercaya memiliki manfaat yang baik.
(Baca Juga: VIDEO - Aksi Brutal Kiper Malaysia di Piala Asia U-16 2018 hingga Sebabkan Lawan Kesakitan)
Mereka yang mengikuti diet anti-inflamasi, secara rutin mengkonsumsi makanan unutk mengurangi inflamasi atau peradangan.
"Ada banyak makanan yang mengurangi peradangan, misalnya coklat hitam, yang merupakan sumber yang kaya magnesium, seng, dan mineral penting lainnya," papar Fran McElwaine, Direktur Asosiasi Instruktur Kesehatan Inggris.
Berdasarkan laporan Hitwise, perusahaan pemasaran yang berbasis di Amerika Serikat, minat masyarakat pada makanan yang memiliki sifat anti-inflamasi semakin meningkat sepanjang tahun.
Berdasarkan laporan tersebut pencarian internet untuk makanan anti-inflamasi telah meningkat sebesar 274 persen sejak awal 2018.
Namun, ahli gizi Harley Street, Rhiannon Lambert menyarankan kita berhati-hati saat mempraktikan pola diet ini, karena tidak ada diet yang cocok untuk semua orang.
“Penting untuk diingat riset tidak akan pernah dapat secara akurat mewakili semua orang, gaya hidup, dan diet unik mereka,” kata Lambert.
Ia mengatakan, ada banyak faktor yang harus diperhitungkan, seperti pola tidur, tingkat aktivitas, genetika, dan pekerjaan.
“Diet tentu saja merupakan komponen besar untuk kesehatan dan umur panjang yang baik tetapi hanya fokus pada makanan baik atau buruk juga tidak akan membantu," tambah Lambert.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar