"Intinya meskipun sudah memimpin jauh, tetapi belum mengamankan poin kemenangan, kami tidak boleh membuat kesalahan sekecil apa pun. Saya tidak pernah mengalami kejadian ini sebelumnya. Ini adalah pelajaran buat saya, saya tidak boleh membiarkan ini terjadi lagi," ujar Momota.
Sementara itu, Anthony menilai Momota adalah salah satu pemain cerdas yang bisa membaca lawannya di pertandingan.
"Menurut saya, Momota adalah pemain yang pintar. Dia bisa membaca kalau lawannya tidak percaya diri. Setiap bertemu dia, pertandingan tidak akan berjalan mudah. Ke depannya, semoga kami bisa menjadi generasi baru di tunggal putra," ucap Anthony.
(Baca juga: Pelatih Siapkan Kemungkinan Terburuk untuk Masa Depan Karier Bulu Tangkis Lee Chong Wei)
Anthony dan Momota akan melanjutkan perburuan titel juara pada turnamen World Super 500 Korea Open yang digelar 25-30 September.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar