"Di belakang saya udah ada orang yang tertiban balok, saya enggak sempat nolong yang penting bisa keluar duluan. Di dalam gelap, penuh debu, aduh saya enggak bisa ngomong deh..." ungkapnya dengan suara terbata.
"Untung saja masih bisa keluar dari celah pintu lift yang terbelah," lanjut dia.
Setelah keluar pun, kengerian menyelimutinya. Suara minta tolong bersahutan dari dalam reruntuhan gedung.
"Waktu saya keluar dari gedung, masih banyak yang teriak-teriak minta tolong dari dalam gedung. Cuma lama sekali bantuannya datang," ujarnya.
Saat ini, harapan Arif hanya satu. Dia ingin pulang ke Bandung, ke tengah-tengah keluarga, sesegera mungkin. Dia mengaku sudah menghubungi keluarganya di Kota Bandung setelah selama sehari putus komunikasi.
Editor | : | Muhammad Shofii |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar