Dokumen yang dimaksud adalah sebuah kuesioner berisi ratusan pertanyaan yang dikirimkan oleh pengacara Mayorga pada Cristiano Ronaldo di sekitar tahun 2009-2010.
Pengacara Mayorga saat itu beberapa kali mengirimkan kuesioner untuk dijawab oleh Ronaldo.
Meski jawaban-jawaban pada kuesioner tersebut terus berubah-ubah, sebuah kuesioner yang dijawab Ronaldo di tahun 2009 mengandung pernyataan yang memberatkan pesepak bola berusia 33 tahun tersebut.
Dalam kuesioner tersebut, ketika ditanya apakah korban pernah menaikkan suaranya dan berteriak, Ronaldo (dalam dokumen tersebut disebut X) menjawab: "Dia berkata 'tidak' dan 'berhenti' beberapa kali"
Dalam dokumen tersebut X mengatakan Mayorga berbaring menyamping, "Saya melakukan penetrasi dari belakang. Itu kasar. Kami tidak berganti posisi. 5/7 menit. Dia berkata dia tidak mau, tapi dia menyediakan diri. Tapi dia terus berkata 'tidak' 'jangan lakukan itu' 'aku tidak seperti yang lain' dan saya minta maaf setelahnya".
(Baca juga: Timnas U-16 Australia Dipastikan Melenggang ke Piala Dunia U-17 2019, Netizen Indonesia Banjiri Komentar Begini)
X juga mengatakan Mayorga mengeluhkan paksaan yang dilakukan X padanya tapi tidak mengatakan akan menghubungi polisi.
Sementara itu, Mayorga saat ini sudah meminta polisi di Las Vegas untuk membuka kembali kasus tersebut.
Jika terbukti, menurut hukum yang berlaku di negara bagian Nevada, Amerika Serikat, Ronaldo bisa terancam hukuman penjara seumur hidup.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | Spiegel.de |
Komentar