Lalu mengapa wanita asal Amerika Serikat tersebut memutuskan untuk buka mulut setelah 9 tahun berlalu dan telah menandatangani perjanjian tutup mulut?
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan media Jerman, Der Speigel, Mayorga menyebut 3 alasan:
Pertama Mayorga memiliki pengacara baru yang memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman menangani kasus pelecehan seksual.
Kedua, Mayorga mengaku terinspirasi oleh gerakan #MeToo yang sempat menghebohkan Amerika Serikat tahun lalu.
gerakan #MeToo merupakan gerakan yang mendorong wanita untuk menceritakan kasus pelecehan seksual yang mereka alami di media sosial untuk mengatasi trauma.
(Baca Juga: Berita Persib - Mental Pemain Mulai Terganggu, Petisi Pindah Liga Thailand hingga Ismed Sofyan Ancam Pensiun)
Alasan ketiga karena Mayorga mengaku ingin tahu apakah ada wanita lain yang menjadi korban pelecehan seksual Cristiano Ronaldo.
Sementara itu, pengacara Mayorga saat ini berusaha untuk membatalkan perjanjian tutup mulut yang Mayorga tandatangani.
Alasannya, saat itu Mayorga tengah berada dalam kodisi ganguan pasca trauma (post traumatic disorder) sehingga tidak dalam kondisi mental yang ideal untuk menandatangani perjanjian tersebut.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | Espn.com |
Komentar