Mayorga kemudian mengklaim Ronaldo memaksanya berhubungan seksual meski ia telah menolak dan berteriak.
Usai insiden tersebut, Mayorga mengaku menerima uang sebesar 375 dolar Amerika atau sekitar 5.5 miliar rupiah sebagai kompensasi menandatangani perjanjian tutup mulut yang diajukan oleh pengacara Cristiano Ronaldo pada 2009.
Berdasarkan laporan dari Calciomercato, Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas tahap investigasi terkait kasus pemerkosaan yang menyeret nama Cristiano Ronaldo telah dimulai sejak September 2018.
Kabar itu semakin menguat dengan adanya sebuah pernyataan dari Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas.
"Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas menanggapi kasus kekerasan seksual pada 13 Juni 2009. Pada saat laporan itu diambil, korban tidak memberikan para penyidik lokasi kejadian atau deskripsi yang mencurigakan,” tulis pernyataan tersebut.
"Hingga September 2018, kasus telah dibuka kembali dan penyidik kami menindaklanjuti informasi yang diberikan oleh korban. Detektif kami menindaklanjuti informasi yang diberikan oleh korban. Saat ini penyelidikan sedang berlangsung," bunyi tambahan pernyataan itu.
Kepolisian Las Vegas menyatakan akan segera menginterogasi Ronaldo terkait kasus ini.
(Baca juga: Sosok Istri Khabib Nurmagomedov, Wanita Cantik yang Tak Pernah Muncul di Media Sosialnya)
Namun karena posisi Ronaldo yang saat ini tengah berada di Italia, kepolisian Las Vegas tak bisa memastikan kapan hal tersebut akan terjadi.
"Kami belum mengetahui dengan pasti kapan hal tersebut akan terjadi, tapi pada satu titik kami harus menginterogasinya," ucap perwakilan kepolisian Las Vegas pada media Inggris, Mirror.
Ronaldo sendiri telah membantah tuduhan ini dan tengah menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | mirror.co.uk |
Komentar