"Waktu itu, ada 13 pemain Jepang yang bertanding di Athena. Kecuali tunggal putri yang terhenti pada babak kedua, para pebulu tangkis lainnya gugur di babak pertama," kata Park.
"Pada mereka masuk kualifikasi Olimpiade tetapi level mereka belum cukup. Jadi pekerjaan rumah saya adalah itu," ucap Park menambahkan.
Salah satu strategi awal Park untuk membangun kesadaran para pebulu tangkis Jepang adalah dengan mengikuti berbagai jenis turnamen internasional.
Park percaya semakin banyak turnamen yang diikuti oleh pebulu tangkis Jepang maka semakin banyak pula ilmu yang bisa diserap.
- Baca Juga: (Link Live Streaming Semifinal Denmark Open 2018 - Siapkan Kuota untuk Dukung 5 Wakil Indonesia)
- Baca Juga: (Jadwal 5 Wakil Indonesia pada Semifinal Denmark Open 2018, 2 Ganda Putra Bentrok demi Final)
"Saya mengirim mereka ke berbagai turnamen agar mereka melihat sendiri perbedaan level mereka dengan para pebulu tangkis top dunia. Saya ingin mereka tahu bahwa mereka butuh latihan lebih keras lagi untuk mempersempit jurang pemisah tersebut," kata Park menjelaskan.
Strategi Park ini berhasil.
Berbekal gagasan yang ditanam Park sejak 14 tahun lalu, Jepang kini sukses menuai hasil dengan banyaknya pebulu tangkis Jepang yang naik ke podium kampiun pada berbagai turnamen dunia.
Bahkan, saat ini, lima dari 10 pasangan ganda putri terbaik dunia berasal dari Jepang, termasuk sang duet nomor satu dunia, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar