Aspar mengalahkan atlet Ludovico Fossali (Italia) dengan mencatatkan waktu 5,810 detik, sedangkan Fossali 5,940 detik. Posisi ketiga diduduki pemanjat asal Iran, Reza Alipourshena.
"Saya hanya ingin mengatakan bahwa selama masih punya mimpi, masih ada waktu untuk membuktikan," ucap Aspar.
"Meski saya sering dianggap spesialis perak, saya tidak pernah menghapus mimpi saya untuk jadi nomor satu. Dan, hari ini saya buktikan. Terima kasih, ini untuk Indonesia," ujar Aspar.
Pelatih speed Hendra Basir mengatakan bahwa sebetulnya tim tidak memasang target dalam kompetisi ini.
(Baca juga: Tim Panjat Tebing Indonesia Kawinkan Emas pada Turnamen Master di China)
Namun, para atlet tetap akan menunjukkan kemampuan terbaiknya. Hasilnya pun terlihat yakni atlet dari Indonesia mampu melesat ke posisi pertama.
Ia juga mengakui kalau misteri emas Aspar pun pecah. Menurutnya, capaian ini semakin menunjukkan kelas atlet Indonesia sebagai atlet kelas dunia.
"Iya (Aspar pecah emas) dan kami banyak mendapat ucapan selamat dari pemain lain. Kami menjadi atlet elite seperti mereka," ucap Hendra.
Kepala Bidang Pembinaan PP FPTI Caly Setiawan mengatakan bahwa sebelum berangkat ke China, para atlet diharapkan menunjukkan kelasnya sebagai atlet top.
"Untuk Aspar, ini memang kami harapkan bisa pecah emasnya. Bagi Aries, kami harapkan dapat emas sehingga semakin memantapkan kalau dia memang atlet top dan medali emasnya memang merupakan hasil kerja kerasnya selama ini," ujar Caly.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | FPTI |
Komentar