Ada satu pernyataan unik yang keluar dari pengakuan pebulu tangkis spesialis ganda putra Denmark, Mads Conrad-Petersen, ketika ditanya soal laga yang menjadi titik balik kebangkitannya bersama sang tandem, Mads Pieler Kolding.
Pasangan ganda putra yang telah bersama sejak usia belasan tersebut menyebutkan dua pertandingan paling bersejarah dalam hidupnya.
Awalnya, Conrad-Petersen sempat enggan mengistimewakan lawan, tetapi ia kemudian menyebut dua duel yang pada akhirnya menjadi titik balik karier mereka.
"Sebenarnya tidak ada satu pun laga yang kami anggap sangat spesial karena kami merasa kami terus berkembang lebih baik setiap waktu," kata Conrad-Petersen yang dikutip BolaSport.com dari Badminton Unlimited.
Baca Juga:
- Jadwal Macau Open 2018 - 2 Wakil Indonesia Tersisa Siap Bertempur demi Tembus Fase Pamungkas
- Kejayaan Lin Dan Mulai Luntur Jelang Olimpiade 2020?
- Mads Pieler Kolding Ungkap Masa Terberat dalam Karier Bulu Tangkisnya
"Awalnya, kami hanya ingin nama kami terpampang di halaman pertama BWF Badminton alias masuk top 25," ucap Conrad-Petersen lagi.
Setelah itu, target mereka berubah ketika berjumpa dengan pasangan Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong (Korea Selatan) dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia) pada turnamen All England Open 2015.
"Lalu, kami bikin tujuan baru karena ingin terus berkembang," kata Conrad-Petersen.
"Kami melakoni banyak turnamen berkesan dan salah satunya adalah pertemuan dengan Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong (Korea Selatan) pada babak pertama All England. Saat itu mereka tidak pernah kalah dalam waktu yang cukup lama," ucap Conrad-Petersen lagi.
Pada tahun 2015, Lee/Yoo masih berada dalam puncak performa mereka dengan mendominasi berbagai turnamen bulu tangkis dunia.
Lee/Yoo saat itu juga berstatus sebagai pasangan ganda putra nomor satu dunia dan merupakan lawan yang sulit ditaklukkan.
Namun, pada babak pertama All England Open 2015, Lee/Yoo kalah 16-21, 19-21 dari duo Mads dalam laga yang berlangsung selama 49 menit.
"Pada waktu (turnamen) itu, pertemuan dengan Marcus/Kevin juga menjadi salah satu titik balik kami," kata Conrad-Petersen.
Duo Mads sukses melaju hingga semifinal All England Open 2015 setelah mengalahkan Marcus/Kevin dengan skor 21-11, 10-21, 21-13 dalam tempo 50 menit pada babak perempat final.
Namun, mereka gagal menjuarai All England Open 2015 setelah kalah 15-21, 9-21 dari Fu Haifeng/Zhang Nan (China) pada laga semifinal.
Hingga saat ini, Mads Pieler Kolding/Mads Conrad-Petersen masih menjadi salah satu pasangan ganda putra andalah Denmark meskipun sama-sama telah berusia 30 tahun.
Pada pekan ke-44 yang terhitung sejak Kamis (1/11/2018), duo Mads masih berada dalam jajaran top 10 ganda putra dunia dengan menduduki peringkat keenam dunia.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | badmintonworld.tv |
Komentar