Medali emas berhasil diraih oleh lifter kebanggan Indonesia, Eko Yuli Irawan di Kejuaraan Angkat Besi di Ashgabat, Turkmenistan, Minggu (4/11/2018). Penulis: M. Hafidz Imaduddin
Medali itu diraih Eko setelah total angkatan 317 kg miliknya menjadi yang tertinggi di kelas 61 kg.
Di balik keberhasilan itu, Eko ternyata menjalani diet ketat selama masa persiapan. Untuk diketahui, kelas 61 kg ini menjadi nomor baru sebagai pengganti kelas 62 kg.
Untuk bisa masuk dalam kelas itu, Eko setiap pagi menyantap 10 putih telur rebus dan segelas susu rendah lemak. Siangnya, Eko mengonsumsi sayuran dan protein hewani.
Di malam hari, Eko jarang makan dan meminum cairan nutrisi sebagai pengganti. Untuk menunjang diet ini, Eko juga melakukan sauna dan tetap berlatih.
Hal ini begitu mengejutkan karena Eko tidak pernah melakukan diet ketat selama kariernya. Tidak hanya itu, Eko juga memiliki riwayat cedera hamstring kiri dan retak tulang kering.
Menurut sang istri, Masitoh, Eko tidak pernah bercerita secara langsung menargetkan medali emas pada kejuaraan dunia kali ini.
Baca juga:
- Rekap Hasil Macau Open 2018 - Indonesia Sisakan 2 Wakil pada Babak Semifinal
- Hasil Macau Open 2018 - Dikalahkan Wakil Malaysia, Ronald/Annisa Tersingkir
- Hasil Macau Open 2018 - Alfian/Marsheilla Tunduk di Tangan Ganda Campuran Unggulan 1
Masitoh bahkan mengaku dilarang Eko memasak setiap hari agar tidak tergiur makan secara berlebihan.
"Di rumah, saya hanya menyediakan buah-buahan untuk Mas Eko" kata Masitoh dikutip dari Harian Kompas.
Setelah diputuskan menjadi juara dunia, Eko langsung mengubungi Masitoh dan kedua anaknya melalui viedo call.
Masitoh menyebut Eko sempat berkunang-kunang dengan pandangan gelap saat mencoba melakukan angkatan terakhir clean and jerk.
Hal itu kemungkinan dialami Eko akibat energi yang terkuras sepanjang laga dan pengaruh diet ketatnya.
Pengorbanan Eko ini dibayar lunas dengan status juara dunia.
Tidak hanya itu, Eko juga menciptakan rekor dunia baru untuk total angkatan (314 kg) serta angkatan clean and jerk (174 kg).
Ini adalah prestasi terbaik Eko selama mengikuti kejuaran dunia.
Sebelumnya eko meraih perunggu di edisi 2007 dab 2011 serta perak di tahun 2009.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar