"Banyak servis bisa keluar dari single-back line," kata Vittinghus.
Baca Juga:
- Jadwal Fuzhou China Open 2018 - Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra Jadi Harapan Terakhir Indonesia di Semifinal
- Fuzhou China Open 2018 - Pemain Denmark Tuding 2 Wakil Tuan Rumah Tak Sportif lantaran Bermain Mata
3. Interval antargim terlalu pendek
"Rehat antara gim pertama dan kedua tidak sampai 45 detik. Menyedihkan."
Menurut Vittinghus meskipun bermain tanpa pelatih, karena derbi senegara, biasanya setiap pemain akan menyusun strategi cukup lama sebelum melanjutkan laga.
4. Bola keluar terlalu rapi
Seriously this is close to the London Olympics embarrassment. Shots outside of the mat. We’re talking 1,5-2 metres out. This just doesn’t happen.
— HK Vittinghus (@hkvittinghus) November 9, 2018
Vittinghus semakin gemas karena tidak ada pukulan tidak terkontrol yang biasanya sampai keluar jauh dari lapangan saat gagal mengantisipasi serangan mendadak.
"Banyak pukulan keluar matras. Ya maksudnya bisa sampai 1,5-2 meter keluar. Tapi itu seharusnya tidak terjadi di sini," kata Vittinghus.
Meski sempat dituding bermain tidak sportif dan mendapat teguran dari wasit, He/Tan keluar sebagai pemenang dengan skor 21-15, 14-21, 21-19 atas Li/Liu dan melaju ke semifinal Fuzhou China Open 2018.
Pada semifinal Fuzhou China Open 2018, He/Tan berhadapan dengan ganda putra Indonesia yaitu Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada Sabtu (10/11/2018) di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, China.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | twitter.com/hkvittinghus |
Komentar