Tim tunggal putri Indonesia bisa dikatakan gersang prestasi dalam kurun waktu yang cukup lama.
Sepeninggal Susy Susanti dkk pada akhir 90-an, para pemain tunggal putri Indonesia seperti mati suri dan memiliki progres regenerasi yang terbilang lebih lambat daripada nomor lain.
Baca Juga:
- Jadwal Hong Kong Open 2018 - Indonesia Turunkan 7 Wakil, Tontowi Ahmad Jalani Debut bersama Tandem Barunya
- 18 Wakil Indonesia di Hong Kong Open 2018 - The Minions Main Lagi, Owi Tampil Tanpa Butet
- Koleksi 8 Gelar, Marcus/Kevin Lampaui Capaian Tahun 2017
Prestasi paling epik pemain tunggal putri Indonesia adalah medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 yang disumbangkan oleh Maria Kristin Yulianti.
Setelah itu, prestasi tunggal putri Indonesia seakan terus merosot hingga muncul Gregoria Mariska Tunjung yang baru saja mentas dari level junior dengan gelar juara dunia junior 2017.
Dalam waktu kurang dari setahun progres Gregoria cukup signifikan dengan menembus semifinal Thailand Open dan Denmark Open 2018 dan menempati top 15 pada pekan ke-45.
Saat ini, Gregoria tengah bersiap untuk tampil pada Korea Masters 2018 yang akan berlangsung 27 November hingga 2 Desember setelah memutuskan retired pada babak perempat final French Open karena cedera pinggang.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | bwfbadminton.com |
Komentar