Persahabatan pebulu tangkis tunggal putri India, Pusarla Venkata Sindhu, dan Carolina Marin (Spanyol) diibaratkan seperti Rafael Nadal (Spanyol) dan Roger Federer (Swiss) di cabang olahraga tenis.
Hal tersebut ditunjukkan saat Pusarla Venkata Sindhu menjuarai BWF World Tour Finals 2018.
Carolina Marin ternyata merupakan sosok penyemangat bagi Sindhu saat menjalani turnamen yang digelar di Guangzhou, China, 12-16 Desember lalu.
"Saya sangat bahagia. Kemenangan ini belum tenggelam karena ini adalah momen yang membanggakan bagi saya. Tahun ini berakhir dengan catatan yang sangat bagus," kata Pusarla Venkata Sindhu seperti dilansir BolaSport.com dari Times of India.
Sindhu tidak bisa larut terlalu lama dalam kemenangan di Guangzhou karena dia akan kembali ke lapangan untuk mengikuti Liga Bulu Tangkis Premier di India (PBL) di National Sports Club of India (NSCI) membela Hyderabad Hunters.
Sindhu kemungkinan akan melawan Carolina Marin (Spanyol) yang bergabung dengan Pune 7 Aces pada laga yang digelar Sabtu (22/12/2018).
Marin dan Sindhu sangat mengenal permainan satu sama lain, tetapi mereka jarang punya waktu untuk saling bertemu.
Marin memimpin 7-5 dalam rekor pertemuan dengan Sindhu. Namun, yang paling menonjol adalah persahabatan mereka selama bertahun-tahun.
"Marin dan saya adalah teman baik di luar lapangan. Tetapi, di lapangan kondisinya berbeda. Kami sering bertemu di berbagai turnamen yang kami ikuti dan berkomunikasi satu sama lain. Bahkan, kami tetap kontak sebelum saya menjalani hari terakhir di Guangzhou," ucap Sindhu.
Baca juga:
- BWF World Tour Finals 2018 - Sindhu Ingin Akhiri Julukan Spesialis 'Runner-up' Saat Bertemu Okuhara pada Partai Final
- Juara BWF World Tour Finals 2018, Pusarla Sindhu Diganjar Bonus Akhir Tahun dari BAI
- Carolina Marin Senang PV Sindhu Bisa Akhiri Kutukan Spesialis 'Runner-up' Setelah Menjuarai BWF World Tour Finals 2018
"Marin agresif di lapangan. Namun, dia sangat ramah. Itulah salah satu alasan kami kemudian menjadi teman baik. Saya mengatakan kepadanya bahwa ketika Anda datang ke India kami harus bertemu. Namun, dia tidak bisa datang ke Hyderabad. Tetapi, saya pikir kami akan pergi keluar untuk makan," tutur Sindhu.
Sementara itu, peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 tersebut mengakui persahabatannya dengan Sindhu. Marin mengaku senang ketika Sindhu bisa meraih gelar di Guangzhou.
"Di tenis, kami memiliki legenda seperti Rafael Nadal dan Roger Federer yang merupakan teman yang sangat baik. Jadi bagi para pemain yang menjadi rival di lapangan untuk menjadi teman baik itu sangat mungkin. Itulah persahabatan yang saya bagikan dengan Sindhu," kata Marin.
"Saya kecewa karena saya tidak akan pergi ke Hyderabad atau saya akan mengunjungi keluarganya," aku Marin.
Saat ini, Marin masih belum pulih dari cedera pergelangan kaki kanan yang membuatnya absen dari BWF World Tour Finals 2018.
"Saya belum pulih 100 persen, tetapi saya bisa berlatih. Otot kaki masih kaku dan kadang-kadang sangat membuat frustasi karena saya tidak tahu mengapa itu terjadi.
"Saya telah menjalani semua perawatan. Saya mengalami masalah ini bahkan di Kejuaraan Dunia (di bulan Juli-Agustus). Saya harap saya bisa menampilkan permainan terbaik pada partai pembuka," ucap Marin.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | times of india |
Komentar