Dengan menjadi caster E-sport, Maman mengaku bisa meraup penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
(Baca juga: Besarnya Peluang Usaha dan Profesi Dunia E-Sport bagi Kaum Milenial Indonesia)
"Waktu Dota 2 masih banyak yang main, pernah dalam sebulan dapat job caster E-sport sampai 5-7 event. Namun, kebanyakan saya memandu secara online, karena kan saya juga harus membagi waktu kuliah di Surabaya," ucap Maman.
"Selain sebagai caster, saya juga merangkap bikin konten saat off air, misalnya buat artikel dan lain-lain. Saya rencananya juga mau bikin Dota Radio, jadi memandu pertandingan Dota tanpa visual, hanya lewat suara," tuturnya.
Saat ini, E-sport memang sedang menjadi kegiatan yang diminati oleh generasi muda Indonesia.
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pun menjadikan esport sebagai salah satu subsektor yang diprioritaskan.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar