Dalam lembaran tersebut, terdapat tujuh staf kepelatihan dan satu manajer paracycling diantaranya adalah:
- Fandi Ahmad (manajer)
- Puspita Mustika (pelatih)
- Erik Suprianto (pelatih)
- Rizan Setyo Nugroho (pelatih)
- Diwan Fiar Pradana (asisten)
- Sandi Krisnandi (asisten)
- Ni'mal Magfiroh (asisten)
- Dani Andrian (asisten)
Di dalam daftar tersebut tidak terdapat nama Agus Sundardi yang ramai diperbincangkan di Twitter.
Sebelumnya sudah beredar kabar melalui unggahan Twitter dari pemilik akun @ainurohman dimana dia membahas soal nama Agus Sundardi yang dinilai sebagai pelatih nasional.
Jawa Pos mendapatkan salinan daftar penerima bonus atlet dan pelatih para-cycling di Asian Para Games 2018.
Di sana ada nama Agus Sundardi yg bergelar pelatih nasional (no.17). Masalahnya, pelatih lain tidak ada yang kenal nama Agus! Sosoknya tak pernah ada! pic.twitter.com/sSZ0xKYZzT
— A. Ainur Rohman (@ainurohman) December 26, 2018
"Disana ada nama Agus Sundardi yang bergelar pelatih nasional (no.17). Masalahnya, pelatih lain tidak ada yang kenal nama Agus! Sosoknya tak pernah ada!," tulis Ainur Rohman di Twitternya.
Unggahan Ainur Rohman sudah mendapat 2,4 ribu retweet dan 1,2 ribu likes sejak 26 Desember 2018 lalu.
(Baca juga: Merasa Bersalah, Jon Jones Berkeliling untuk Minta Maaf soal Pemindahan Laga UFC 232)
Hal tersebut dituliskan pemilik akun tersebut berdasarkan berita yang dimuat Jawa Pos soal "Skandal Guncang Kemenpora" dengan pelatih paracycling untuk Asian Para Games 2018, Puspita Mustika Adya menjadi narasumbernya.
Puspita Mustika Adya sempat mengaku bahwa dia tidak mendapatkan bonus seperti yang dijanjikan pemerintah. Dia mengaku seharusnya mendapatkan bonus setidaknya Rp 675 juta, tetapi hanya mendapatkan Rp 137,5 juta.
View this post on Instagram
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar