Pihak National Paralympic Committee (NPC) membantah adanya nama pelatih atau asisten fiktif pada gelaran Asian Para Games 2018 lalu.
Perwakilan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) NPC, Rima Ferdianto, menegaskan bahwa pihaknya tidak membenarkan adanya nama fiktif di jajaran staf kepelatihan nasional untuk Asian Para Games 2018.
"Kami ingin mengklarifikasi soal berita yang datanya bohong yang dimuat Jawa Pos dan di media sosial dari Ainur Rohman bahwa ada pelatih fiktif yang menerima bonus," kata Rima dalam konferensi pers yang dihadiri BolaSport.com di Rumah Makan Sari Bundo, Solo, Jumat (28/12/2018).
(Baca juga: Rekaman Rapat Tersebar, Presiden UFC Lontarkan Kata Kasar dan Sempat Ingin Tunda Duel UFC 232)
"NPC maupun di Kemenpora sama-sama tidak ada nama Agus selaku penerima bonus fiktif tersebut," tutur Rima menambahkan.
Koordinator pelatnas tim paracycling Indonesia untuk Asian Para Games 2018, Fadillah Umar mengatakan bahwa Surat Keputusan (SK) jajaran atlet dan ofisial Asian Para Games 2018 yang diunggah di media sosial merupakan sebuah konsep.
"SK yang benar saya bawa di sini," ujar Fadillah.
"Ini data resmi kontingen dimana kita punya 3 pelatih dan 4 asisten dan data tersebut yang di media sosial (ditegaskan) adalah konsep awal," aku Fadillah.
(Baca juga: Petarung Ini Sebut Kontroversi dan Drama duel UFC 229 Berbahaya tetapi Disenangi Fan)
Fadillah Umar juga menunjukkan lembar demi lembar Surat Keputusan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia tentang Penetapan Atlet, Manajer, Pelatih, Asisten Pelatih, dan Ofisial Kontingen Asian Para Games 2018.
Dalam lembaran tersebut, terdapat tujuh staf kepelatihan dan satu manajer paracycling diantaranya adalah:
- Fandi Ahmad (manajer)
- Puspita Mustika (pelatih)
- Erik Suprianto (pelatih)
- Rizan Setyo Nugroho (pelatih)
- Diwan Fiar Pradana (asisten)
- Sandi Krisnandi (asisten)
- Ni'mal Magfiroh (asisten)
- Dani Andrian (asisten)
Di dalam daftar tersebut tidak terdapat nama Agus Sundardi yang ramai diperbincangkan di Twitter.
Sebelumnya sudah beredar kabar melalui unggahan Twitter dari pemilik akun @ainurohman dimana dia membahas soal nama Agus Sundardi yang dinilai sebagai pelatih nasional.
Jawa Pos mendapatkan salinan daftar penerima bonus atlet dan pelatih para-cycling di Asian Para Games 2018.
Di sana ada nama Agus Sundardi yg bergelar pelatih nasional (no.17). Masalahnya, pelatih lain tidak ada yang kenal nama Agus! Sosoknya tak pernah ada! pic.twitter.com/sSZ0xKYZzT
— A. Ainur Rohman (@ainurohman) December 26, 2018
"Disana ada nama Agus Sundardi yang bergelar pelatih nasional (no.17). Masalahnya, pelatih lain tidak ada yang kenal nama Agus! Sosoknya tak pernah ada!," tulis Ainur Rohman di Twitternya.
Unggahan Ainur Rohman sudah mendapat 2,4 ribu retweet dan 1,2 ribu likes sejak 26 Desember 2018 lalu.
(Baca juga: Merasa Bersalah, Jon Jones Berkeliling untuk Minta Maaf soal Pemindahan Laga UFC 232)
Hal tersebut dituliskan pemilik akun tersebut berdasarkan berita yang dimuat Jawa Pos soal "Skandal Guncang Kemenpora" dengan pelatih paracycling untuk Asian Para Games 2018, Puspita Mustika Adya menjadi narasumbernya.
Puspita Mustika Adya sempat mengaku bahwa dia tidak mendapatkan bonus seperti yang dijanjikan pemerintah. Dia mengaku seharusnya mendapatkan bonus setidaknya Rp 675 juta, tetapi hanya mendapatkan Rp 137,5 juta.
View this post on Instagram
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar