Rafli dan Hanis memang lebih sering menjadi penghangat bangku cadangan timnya masing-masing.
Sedangkan Indra Sjafri ingin skuat timnas U-22 Indonesia bentukannya diisi oleh pemain-pemain yang punya jam terbang bagus, dalam hal ini bermain bersama klubnya.
"Sebagai gantinya, kami panggil top scorer Liga 3 yakni Septian, lalu Ezra, Dimas Drajat, atau Marinus. Striker yang bisa melebihi yang pernah saya lihat. Kriteria utama pemanggilan pemain adalah yang jam terbangnya tinggi, itu jadi landasan utama," tuturnya.
"Kriteria utamanya adalah pemain yang main di kompetisi. Jam terbang jadi landasan kami untuk pilih mereka, baik dari sumber PSSI maupun komunikasi dengan pelatih klub."
"Banyak pemain baru yang selama ini saya ini belum amati secara detail, tetapi rekomendasi dari pelatih klub tetap didengarkan," ucapnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar