"Kami memulai kompetisi Liga 2 2018 mempersiapkan tim yang hebat. Bahkan persiapan sudah kami lakukan sejak awal Desember 2017 lalu."
"Januari 2018 saat kompetisi belum bergulir, kami sudah mempersiapkan tim yang handal, jadi tidak terpikir untuk memainkan skor," ujar Soekeno.
"Kenyataannya tim kami adalah tim termahal di Liga 2 musim lalu, jadi kenapa harus mengatur skor?" jelasnya.
Sebelumnya, COO PT Liga Indonesia Baru (LIB), Tigorshalom Boboy, menyebut pihaknya masih belum mengetahui terkait ancaman hukuman untuk PSS Sleman, bila terbukti terlibat dalam pengaturan skor.
(Baca Juga: Seto Nurdiantoro Bocorkan Pos-pos PSS Sleman yang Bakal Diperkuat Pemain Asing)
(Baca Juga: Pelatih PSS Sleman Tak Tertarik Rekrut Pemain Asing yang Telah Lama Merumput di Indonesia)
"Hukuman tehadap PSS Sleman itu bisa saja muncul dari kepolisian, entah apakah tindak pidana yang dilakukan oleh mereka," kata COO PT Liga Indonesia Baru (LIB), Tigorshalom Boboy di Kantor PT LIB, Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (4/1/2019).
Tigor lebih lanjut mengatakan bila ada yang terbukti bersalah dalam pertandingan PSS Sleman melawan Madura FC, bisa saja Komdis PSSI melakukan sidang.
Komdis PSSI bisa menentukan hukuman kepada PSS Sleman atau Madura FC sesuai dengan regulasi yang ada di PSSI.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar