"Saya terjun di dunia sepakbola ini baru dalam hitungan bulan. Sekarang mau orang berkata apapun tentang Sleman (PSS Sleman, red), kami telah membuktikan di lapangan," ucapnya.
"Bagaimana kami bisa menang karena memang unggul secara permainan, dan saya pun tahu sendiri bagaimana kerja keras dan perjuangan anak-anak di lapangan," imbuhnya.
Nasib PSS Sleman yang baru saja menjuarai Liga 2 2018 sekaligus promosi ke Liga 1 2019 tengah di ujung tanduk.
(Baca Juga: Seto Nurdiantoro Bocorkan Pos-pos PSS Sleman yang Bakal Diperkuat Pemain Asing)
(Baca Juga: Pelatih PSS Sleman Tak Tertarik Rekrut Pemain Asing yang Telah Lama Merumput di Indonesia)
Hal ini tak terlepas dari dugaan skandal pengaturan skor yang terjadi ketika PSS Sleman melawan Madura FC pada putaran pertama babak grup Wilayah Timur Liga 2 2018.
Bermula dari salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI, Hidayat, yang sempat menghubungi manajer Madura FC, Januar Herwanto, untuk melakukan negosiasi pengaturan skor melawan PSS Sleman.
Hidayat mengklaim bahwa ada orang Sleman tapi bukan pengurus PSS Sleman yang menawarkan untuk melakukan kecurangan dalam pertandingan tersebut.
Kini, Satgas Antimafia Bola pun tengah mendalami kasus ini. Bila terbukti bersalah dalam pertandingan itu, Satgas Anti Mafia Bola bisa menjatuhkan hukuman.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Tribunnews.com, jogja |
Komentar