Skandal pengaturan skor alias match-fixing yang menjangkiti dunia sepak bola Indonesia semakin begulir dengan panas. Apalagi, Satgas Antimafia Bola yang dibentuk oleh Mabes Polri dan Polda Metro Jaya tengah gencar mengusut praktik kotor ini.
Salah satu skandal yang juga menjadi fokus Satgas Antimafia Bola yakni laga antara PSS Sleman dan Madura FC pada putaran pertama babak penyisihan Wilayah Timur Liga 2 2018.
Sejauh ini, Satgas Antimafia Bola telah meminta keterangan kepada 12 orang saksi terkait dugaan skandal pengaturan skor yang terjadi di laga kompetisi kasta kedua tersebut.
(Baca Juga: Dugaan Skandal Pengaturan Skor, PSS Sleman Akan Tempuh Jalur Hukum jika Status Promosi Dicabut)
Menanggapi hal itu, mantan manajer PSS Sleman, Sismantoro, mengaku siap untuk bersikap kooperatif dengan memberikan keterangan kepada Satgas Antimafia Bola seandainya memang mendapat panggilan.
"Demi sepak bola Indonesia yang lebih baik, saya siap dipanggil. Saya tegaskan kembali bahwa saya tidak tahu menahu soal pengaturan skor," ungkap Sismantoro, Sabtu (5/1/2019).
Baca Juga:
- Persib Bandung Ingin Pulangkan Pemain Binaan demi Bentuk The Class of 92 Ala Manchester United
- Runtuhnya Era Kerajaan Sriwijaya, Klub Kendaraan Politik yang Ingin Tampil Heroik Bak Juventus
- Skenario The Dream Team 8 Pemain Asing Madura United Alami Kegagalan karena Tahun Sial
Pria yang akrab disapa Pak Sis ini pun menampik Elang Jawa terlibat praktik lancung tersebut.
Dari keterangan Sismantoro, dikatakan bahwa PSS Sleman merupakan tim yang memang unggul secara kualitas, oleh karena itu mereka sukses merengkuh gelar juara Liga 2 2018 dan promosi ke Liga 1 2019.
"Saya terjun di dunia sepakbola ini baru dalam hitungan bulan. Sekarang mau orang berkata apapun tentang Sleman (PSS Sleman, red), kami telah membuktikan di lapangan," ucapnya.
"Bagaimana kami bisa menang karena memang unggul secara permainan, dan saya pun tahu sendiri bagaimana kerja keras dan perjuangan anak-anak di lapangan," imbuhnya.
Nasib PSS Sleman yang baru saja menjuarai Liga 2 2018 sekaligus promosi ke Liga 1 2019 tengah di ujung tanduk.
(Baca Juga: Seto Nurdiantoro Bocorkan Pos-pos PSS Sleman yang Bakal Diperkuat Pemain Asing)
(Baca Juga: Pelatih PSS Sleman Tak Tertarik Rekrut Pemain Asing yang Telah Lama Merumput di Indonesia)
Hal ini tak terlepas dari dugaan skandal pengaturan skor yang terjadi ketika PSS Sleman melawan Madura FC pada putaran pertama babak grup Wilayah Timur Liga 2 2018.
Bermula dari salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI, Hidayat, yang sempat menghubungi manajer Madura FC, Januar Herwanto, untuk melakukan negosiasi pengaturan skor melawan PSS Sleman.
Hidayat mengklaim bahwa ada orang Sleman tapi bukan pengurus PSS Sleman yang menawarkan untuk melakukan kecurangan dalam pertandingan tersebut.
Kini, Satgas Antimafia Bola pun tengah mendalami kasus ini. Bila terbukti bersalah dalam pertandingan itu, Satgas Anti Mafia Bola bisa menjatuhkan hukuman.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Tribunnews.com, jogja |
Komentar